Sementara setoran PNBP SDA Nonmigas, tercatat mencapai Rp78,4 triliun atau setara 80,4% dari target APBN 2024, angka ini terkontraksi dalam 19,5% (yoy) yang dipengaruhi moderasi harga batubara sehingga royalti batubara berkurang 29,2%.
Selanjutnya, setoran KND mencapai Rp70,3 triliun atau tumbuh 7,4% (yoy), besaran ini tercatat setara dengan 81,9% dari target APBN 2024.
“Realisasi tumbuh 7,4% yoy terutama berasal dari setoran dividen himbara [himpunan bank milik negara] tahun buku 2023,” ucap Thomas.
Setoran PNBP lainnya per Agustus 2024 mencapai Rp97,9 triliun atau setara 85% dari target APBN 2024, angka ini tercatat terkontraksi 10,4% (yoy).
“PNBP K/L terkontraksi 5,8% disebabkan dari dari pendapatan tidak berulang pada Kejaksaan dan Kominfo, namun beberapa K/L tumbuh positif seperti Kemenkumham, Kemenhan, ATR-BPN,” ucap Thomas.
Terakhir, BLU yang merupakan salah satu penopang setoran PNBP secara keseluruhan tercatat tumbuh 18,8% atau mencapai Rp64,2 triliun per Agustus 2024. Besaran tersebut tercatat setara dengan 77% dari target APBN 2024.
Pertumbuhan tersebut berasal dari pendapatan jasa penyediaan barang dan jasa lainnya, pelayanan RS, dan pendapatan pengelolaan dana BLU.
“Pendapatan BLU pengelola dana khususnya pendapatan pungutan ekspor sawit kontraksi 14,3p yoy,” tutup Thomas.
(azr/del)
