Namun, pada 2018, PTFI akhirnya mulai melakukan persiapan lahan dari smelter katoda tembaga tersebut. Kepala Negara juga turut hadir untuk melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking.
“Setelah 30 bulan, alhamdulillah hari ini bisa kita resmikan,” ujarnya.
Selain itu, Jokowi memproyeksikan penerimaan negara berpotensi mencapai Rp80 triliun usai PTFI menggelontorkan investasi sebesar Rp56 triliun untuk pembangunan smelter tersebut.
“Investasi Rp56 triliun, hitung-hitungan saya penerimaan negara masuk kira-kira Rp80 triliun dari PTFI, baik berupa dividen, royalti, pajak penghasilan [PPh] badan, PPh karyawan, pajak untuk daerah, bea keluar, pajak ekspor,” ujarnya.
Jadi Negara Industri
Jokowi mengatakan pembangunan smelter PTFI merupakan upaya Indonesia untuk menjadi negara industri maju yang mengolah sumber daya alam (SDA) sendiri dan tidak hanya mengekspor dalam bentuk bahan baku mentah.
Selain itu, Jokowi mengatakan pembangunan smelter ini akan membuka lapangan kerja yang besar.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan, pada saat beroperasi secara penuh, PTFI bakal mempekerjakan 2.000 orang, di mana 1.200 orang karyawan kontraktor dan 800 orang karyawan langsung PTFI. Selama masa konstruksi, PTFI secara kumulatif juga telah mempekerjakan 40.000 tenaga kerja.
Sebelumnya, Tony mengatakan smelter tersebut, dalam kapasitas penuh, bakal memiliki kemampuan untuk mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga yang bakal menghasilkan 600—700 ton katoda tembaga.
Namun, Tony memastikan kapasitas input konsentrat tembaga bakal meningkat setiap bulan sekitar 10% hingga 15%. Dengan demikian, kapasitas input konsentrat tembaga ke smelter tersebut bakal mencapai 100% pada Desember yakni sebesar 1,7 juta ton.
“Pada saat yang bersamaan akan selesai pembangunan precious metal refinery [PMR] yang akan memurnikan lumpur anoda menjadi emas batangan, perak batangan dan beberapa mineral lainnya. Jumlah emasnya kira-kira 50 sampai 60 ton dan perak sekitar 220 ton per tahun,” ujar Tony dalam agenda Peresmian Operasi Smelter Gresik, Kamis (27/6/2024).
(dov/wdh)