Sekadar catatan, Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan smelter tersebut, dalam kapasitas penuh, bakal memiliki kemampuan untuk mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga yang bakal menghasilkan 600.000—700.000 ton katoda tembaga.
Namun, Tony memastikan kapasitas input konsentrat tembaga bakal meningkat setiap bulan sekitar 10% hingga 15%. Dengan demikian, kapasitas input konsentrat tembaga ke smelter tersebut bakal mencapai 100% pada Desember yakni sebesar 1,7 juta ton.
“Pada saat yang bersamaan akan selesai pembangunan precious metal refinery [PMR] yang akan memurnikan lumpur anoda menjadi emas batangan, perak batangan dan beberapa mineral lainnya. Jumlah emasnya kira-kira 50 sampai 60 ton dan perak sekitar 220 ton per tahun,” ujar Tony dalam agenda Peresmian Operasi Smelter Gresik, Kamis (27/6/2024).
(dov/wdh)