Logo Bloomberg Technoz

Kegagalan Sillicon Valley Bank bulan lalu dan keguncangan pasar akibatnya memaksa the Fed dan regulator lain untuk mengambil langkah darurat guna meningkatkan kepercayaan dengan menyediakan lebih banyak liquiditas pada sektor perbankan. 

"Penerapan jendela diskon dan program khusus yang kami buat pada dasarnya menciptakan hal yang memang kami harapkan," tambah Williams. 

Meski ada tekanan di sektor perbankan, para pejabat bank sentral Amerika menaikan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan 21-22 Maret yang merupakan kelanjutan dari langkah pengetatan untuk mengatasi inflasi tinggi yang sudah berjalan satu tahun. 

Langkah ini membuat tingkat suku bunga utama berada di kisaran 4,75-5%, naik dari angka mendekati 0% setahun sebelumnya. 

Banyak pihak memperkirakan the Fed akan menaikan suku bunga hingga 5,1% pada akhir tahun ini dan ini artinya akan ada satu kali lagi keputusan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin. Keputusan ini diperkirakan akan diambil pada pertemuan the Fed pada 2-3 Mei mendatang. 

Satu laporan terpisah the Fed memperlihatkan bahwa ekonomi AS stagnan dalam beberapa minggu terakhir, angka lapangan kerja dan inflasi melambat sementara akses mendapatkan pinjaman pun mengecil setelah terjadi tekanan pada perbankan itu 

Survei Beige Book tampaknya akan memperkuat kemungkinan The Fed menghentikan kenaikan bunga setelah pertemuan Mei nanti. 

Williams juga mengatakan inflasi masih terlalu tinggi dan para pejabat terkait akan menerapkan kebijakan moneter untuk mengatasinya. 

"Saya yakin kita akan bisa mencapai dan mempertahankan posisi pembatasan yang bisa menurunkan inflasi ke angka 2 % yang menjadi target," ujarnya sambil menambahkan bahwa tingkat inflasi baru-baru ini cukup kecil dan "data terbaru mengindikasikan bahwa tren perlambatan inflasi akan terus berlanjut."

"Meski ada indikasi penurunan permintaan tenaga kerja melemah secara bertahap, pasar tenaga kerja masih sangat ketat," katanya. 

Williams mengatakan bahwa perkiraan pembuat kebijakan minggu lalu yang meminta satu kali lagi kenaikan suku bunga tahun ini, disusul dengan dengan jeda adalah "awal yang cukup bagus." 

Namun dia menekankan kebijakan suku bunga akan tergantung pada data-data ekonomi selanjutnya. 

Catatan pertemuan the Fed memperlihatkan bahwa para ekonom di bank sentral AS memperkirakan akan terjadi satu resesi ringan pada akhir tahun ini namun Williams mengatakan dia lebih optimistis dari itu. 

"Saya masih memperkirakan pertumbuhan akan positif tahun ini. Secara tahunan, PDB pun akan tumbuh, tapi sangat kecil," katanya kepada wartawan. 

"Dalam keadaan ini saya berupaya menyeimbangkan ekonomi yang tampaknya masih memiliki momentum bagus namun masih dikelilingi oleh dampak kebijakan pengetatan moneter di sini dan luar negeri, dan juga kemungkinan dampak dari persyaratan pinjaman yang lebih ketat."

Dia memandang inflasi akan turun ke tingkat 3,25% tahun ini. Data ukuran penekan harga yang dipakai oleh the Fed yaitu indeks pengeluaran konsumsi pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) naik 5% dalam 12 bulan hingga Februari lalu. 

Akan tetapi, Williams mengakui bahwa ketidakpastian situasi di masa depan masih tinggi. 

"Ada banyak faktor yang memperlihatkan kepada saya bahwa perekonomian mulai membaik dan bahkan bisa naik," ujarnya. 

(bbn)

No more pages