Bloomberg Technoz, Jakarta – Kalangan pakar pertambangan menilai ledakan tambang batu bara di kota Tabas, Iran timur tengah, Sabtu (21/9/2024) malam, belum akan berdampak signifikan terhadap pasokan dunia.

Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi Pertambangan (Pushep) Bisman Bakhtiar mengatakan hal ini terjadi karena Iran tidak termasuk ke dalam negara eksportir yang besar.

“Tidak akan mengganggu pasokan dunia dan tidak akan menjadi faktor utama pemicu kenaikan harga,” ujar Bisman saat dihubungi, Senin (23/9/2024).

Berdasarkan data Statista, Australia menyumbang 33,9% dari total ekspor batu bara dunia berdasarkan nilai, menjadikannya negara pengekspor batu bara terbesar di dunia dengan margin yang signifikan pada 2023.

Sementara itu, Indonesia berada di posisi kedua, dan bertanggung jawab atas sekitar 18,2% dari total ekspor batu bara dunia. Total ekspor batu bara global memiliki nilai penjualan sebesar US$189,7 miliar pada 2023.