Posisi defisit yang melebar tersebut membuat penarikan utang meningkat. Per akhir Agustus, total penarikan utang adalah Rp 347,6 triliun. Angka ini setara dengan 53,6% dari pagu.

Pada Juli, realisasi pembiayaan utang adalah Rp 266,3 triliun. Jadi dalam sebulan, pembiayaan utang melonjak 30,53%.

Berikut rincian pembiayaan APBN 2024 hingga Agustus:

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menambahkan, pemerintah akan terus mengukur agar pembiayaan APBN 2024 tetap aman dan terjaga. Ke depan, masih ada situasi yang pelru diperhatikan.

"Ketika masuk kuartal IV, kita terus mencermati dinamika pasar dan kewaspadaan dalam menyiapkan APBN 2025. Pemenuhan atas pembiayaan kita upayakan terus on track dengan cost of fund yang terkendali" tegasnya.

(aji)