Logo Bloomberg Technoz

APBN 2024: Defisit Melebar, Utang Membesar

Azura Yumna Ramadani Purnama
23 September 2024 15:55

Kurs rupiah terhadap dolar AS. (Dok: Bloomberg)
Kurs rupiah terhadap dolar AS. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 mencatat defisit per akhir Agustus. Akibatnya, penarikan utang pun meningkat.

Pada Senin (23/9/2024), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan penerimaan negara hingga akhir Agustus adalah Rp 1.777 triliun. Turun merosot 2,5% secara tahunan (year-on-year/yoy). Secara persentase, pendapatan negara ini tercatat 63,4% dari target pemerintah sepanjang tahun ini.

Adapun belanja negara ada di Rp 1.930 triliun. Ini artinya 58,1% dari total pagu belanja negara sepanjang tahun ini.

Dalam perhitungan tahunan (yoy), belanja negara melonjak hingga 15,3% dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Dengan demikian, defisit anggaran sampai Agustus 2024 melebar menjadi Rp 153,7 triliun atau 0,68% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sebelumnya, APBN mengalami defisit Rp 93,4 triliun pada Juli 2024 atau 0,41% terhadap PDB.