Logo Bloomberg Technoz

Ada juga pemanis buatan yang dikenal dengan nama aspartam. Seperti dilansir dari Bloomberg News, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa aspartam, yang digunakan dalam banyak minuman diet dan makanan, mungkin menyebabkan kanker. Namun pada saat yang sama, sebuah komite ahli yang dijalankan oleh WHO mengatakan bahwa zat ini aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.

Saat ini di Amerika Serikat (AS), FDA telah menyetujui lima pemanis buatan lain yang aman: acesulfame kalium, sucralose (dipasarkan sebagai Splenda), neotame, advantame, dan sakarin.

Selain lima jenis pemanis itu, Mintel dan International Food Information Council, salah satu asosiasi makanan di AS lebih memilih pemanis rendah kalori yang berasal dari tanaman, seperti stevia, yang berasal dari daun tanaman Stevia rebaudiana, dan ekstrak buah biksu.

Stevia menjadi lebih umum digunakan dalam makanan dan minuman di rumah tangga AS, demikian hasil studi tahun 2020. Kedua alternatif ini menghadirkan tantangan tersendiri.

Stevia dianggap “aman” oleh Center for Science in the Public Interest, sebuah kelompok advokasi konsumen, tetapi memiliki rasa yang tidak enak. Kelompok ini mengatakan bahwa buah biksu belum diuji dengan baik untuk menentukan apakah aman untuk dikonsumsi.

Saat ini, tercatat hanya 15% dari 10 minuman ringan berkabornasi, dengan penjualan terlaris, yang menggunana Aspartam menurut Beverage Digest, sebuah publikasi perdagangan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan berubahnya selera konsumen, para produsen minuman ringan besar sibuk mencari alternatif berbahan dasar tanaman.

Coca-Cola Co pada bulan April melakukan pengujian pasar terbatas terhadap Diet Coke yang menggantikan aspartam dengan buah monk fruit dan stevia. Pada saat yang sama, beberapa pakar industri memperkirakan episode terbaru dalam kisah pemanis buatan ini akan berakhir.

(red)

No more pages