Logo Bloomberg Technoz

Dogecoin DOGE milik Elon Musk juga tengah bergerak menguat dengan kenaikan terbaiknya ke harga US$0,1076 atau terus menguat 5,78% dalam sepekan. Sementara dalam 24 jam, DOGE menguat 0,4%.

Kemudian ada XRP Koin yang tercatat selanjutnya pada daftar Aset Kripto yang menguat tinggi kinerjanya, adapun angka kenaikannya mencapai 3,96% dalam sepekan, dan secara 24 jam menguat 0,5% pada harga US$0,5914.

TRON TRX juga tengah dalam trend Bullish. Dengan mencatatkan di teritori positif 2,11% dalam sepekan menjadi US$0,1519 dan demikian, TRON menguat 0,18% dalam 24 jam.

Begitu juga dengan Avalanche AVAX yang juga dalam tren menguat dengan kenaikan mencapai 16,31% dalam sepekan menjadi US$27,75, dan juga tengah bergerak menguat 1,58% dalam 24 jam. 

Papan pergerekan aset digital kripto, Bitcoin, Ether, dan lainnya. (Dok: Bloomberg)

Sementara Shiba Inu SHIB tengah menguat tinggi 9,58% dalam sepekan serta dalam 24 jam menguat 0,4%, dan parkir pada harga US$0,0000146.

Litecoin LTC dan Cardano ADA juga kompak di zona hijau dalam sepekan perdagangan. Dengan keduanya mencatatkan angka penguatan mencapai 7,65% dan 5,98%.

Sentimen Aset Kripto

Euforia kebijakan pemotongan suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) 50 Bps oleh Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed), memengaruhi pergerakan Bitcoin atau Aset Kripto secara luas. Setelah menahan tingkat suku bunga selama lebih dari setahun pada tingkat tertinggi dalam dua dekade.

Langkah signifikan The Fed ini adalah pemotongan suku bunga pertama dalam lebih dari empat tahun.

Analis Aset Kripto sebelumnya telah memprediksi keputusan The Fed, hingga menjadi katalis positif di pasar terutama Bitcoin. Matthew Graham, Managing Partner di Ryze Labs mengatakan, “Mengingat bahwa Kripto pada dasarnya adalah kelas aset berisiko, dalam pandangan kami, pergeseran ke rezim pemangkasan suku bunga acuan merupakan katalis Bullish yang signifikan.”

Tingkat Suku Bunga The Fed. (Bloomberg)

“Selama beberapa tahun, harga Kripto, termasuk Bitcoin, telah dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi internasional lebih dari faktor tunggal lainnya,” dilansir dari Decrypt.

Langkah atas suku bunga oleh Bank Sentral mempengaruhi likuiditas dan perilaku serta kebiasaan investor, yang berdampak pada berapa banyak modal yang mengalir ke aset spekulatif seperti mata uang Aset Kripto. 

Kebijakan yang berbeda, seperti The Fed memotong suku bunga sementara bank-bank lain menahan atau berhenti sejenak, menciptakan ketidakpastian yang dapat menyebabkan volatilitas pasar Kripto atau terhentinya pertumbuhan harga.

Diketahui Bank Sentral berharap dapat berjalan di garis tipis antara menstimulasi ekonomi secara berlebihan, yang mengarah ke siklus inflasi tinggi, dan meleset dari sasaran dengan gagal menurunkan suku bunga secara agresif.

Pelaku pasar masih berharap satu kali lagi pemangkasan policy rate di sisa tahun 2024, di mana hal ini diharapkan mampu mengelola inflasi AS, dan menjadi acuan banyak Bank Sentral seluruh dunia. Selain itu besar kecilnya tingkat bunga dipercaya jadi stimulus stabilitas ekonomi.

Mencermati Bank of Japan pada Jumat lebih memilih untuk menahan suku bunga tetap dan tidak berubah. Pada saat yang sama, Bank of England telah mengumumkan jeda pada rezim penurunan suku bunganya, dan memilih untuk melakukan “Pendekatan bertahap” setelah penurunan suku bunga pertamanya di Agustus kemarin.

(fad)

No more pages