Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) dalam laporan bulanan Beige Book menyebut bahwa ekonomi AS “sedikit berubah” tetapi mulai menunjukkan tanda-tanda perlambatan.
Presiden The Fed New York John Williams menyebut tren perlambatan laju inflasi berlanjut, tetapi harga masih bertahan di level tinggi. Pasar memperkirakan The Fed akan memilih menaikkan suku bunga acuan bulan depan.
Yield obligasi pemerintah Selandia Baru turun seiring depresiasi mata uangnya. Sementara yield obligasi pemerintah Australia tenor 10 tahun datar saja.
Laporan keuangan emiten di Wall Street agak variatif (mixed). Tesla Inc gagal mencapai laba bersih sesuai ekspektasi, sementara International Business Machines Corp dan Morgan Stanley berada di atas proyeksi.
“Resesi bukan berarti perusahaan kehilangan uang mereka. Perusahaan yang memiliki kas kuat sehingga tidak harus meminjam adalah mereka yang akan bertahan,” kata Erin Gibbs, Chief Investment Officer di Main Street Asset Management, dalam wawancara bersama Bloomberg Television.
Di Asia, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co akan merilis laporan keuangan. Analis memperkirakan perseroan akan membukukan laporan keuangan yang lemah.
Perbankan di China diperkirakan tetap menahan suku bunga pinjaman, setelah Bank Sentral melakukan hal yang sama.
Di pasar lain, dolar AS menguat setelah kemarin juga terapresiasi. Harga Bitcoin jatuh ke bawah US$ 30.000.
Harga minyak melemah, dan harga emas juga turun ke bawah US$ 2.000/ons.
(bbn)