Logo Bloomberg Technoz

Ternyata Uang dan Duit Tidak Sama, Ini Dia Perbedaannya

Referensi
23 September 2024 12:35

Ilustrasi Uang Rupiah (bi.go.id)
Ilustrasi Uang Rupiah (bi.go.id)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Meskipun sering digunakan secara bergantian dalam percakapan sehari-hari, uang dan duit ternyata memiliki asal usul dan makna yang berbeda. Banyak orang menganggap kedua istilah ini sebagai sinonim, tetapi jika ditelusuri lebih dalam, terdapat perbedaan mendasar di antara keduanya. Artikel ini akan membahas sejarah dan perbedaan uang serta duit yang jarang diketahui.

Asal Usul Kata Uang

Kata "uang" memiliki sejarah panjang yang dapat ditelusuri hingga abad ke-9. Berdasarkan informasi dari Museum Bank Indonesia, istilah "uang" berasal dari kata "daluwang" yang merujuk pada kertas yang terbuat dari pohon paper mulberry. Kata ini bahkan telah tercatat dalam naskah Kakawin Ramayana dari abad ke-9, menunjukkan bahwa penggunaan kata uang sudah ada sejak lama.

Selain teori ini, ada juga pendapat lain yang menyatakan bahwa kata uang berasal dari istilah "wang". Wang merujuk pada alat tukar yang terbuat dari emas, yang digunakan sebagai alat pembayaran di masa lalu. Emas, sebagai komoditas berharga, telah lama diakui sebagai bentuk alat tukar yang sah di berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kata uang lebih dulu muncul dan digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Sejarah Kata Duit

Di sisi lain, kata "duit" memiliki sejarah yang berbeda. Kata ini pertama kali muncul pada masa kolonial Belanda, khususnya sejak berdirinya Kongsi Dagang Hindia Timur atau VOC pada tahun 1602. Menurut penelitian Ryūto Shimada dalam bukunya The Intra-Asian Trade in Japanese Copper by the Dutch East India Company (2005), duit atau "doit" adalah koin tembaga yang berasal dari Republik Belanda dan digunakan dalam perdagangan di Asia.

Pada masa itu, koin doit dicetak di Belanda dan diekspor ke wilayah-wilayah jajahan seperti Jawa, Ceylon, dan Malabar. Koin ini mendapatkan tempat di pasar lokal karena VOC, sebagai kekuatan ekonomi dominan, memperkenalkan dan mempopulerkannya di wilayah-wilayah tersebut.