BI Rate Sudah Turun, Bunga Kredit Bank Malah Naik
Ruisa Khoiriyah
23 September 2024 13:10
Bloomberg Technoz, Jakarta - Keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan, pertama kali, sejak terakhir dilakukan pada 2021 lalu memberikan harapan akan dampak yang lebih nyata pada kondisi keuangan masyarakat Indonesia yang sudah tertekan beberapa waktu belakangan.
Langkah Perry Warjiyo dan kolega di BI menurunkan BI rate sebesar 25 bps menjadi 6%, telah ditunggu lama menilik sinyal kelesuan ekonomi domestik yang makin berderet. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) makin besar di mana sepanjang Januari-Juli tahun ini, tercatat ada 42.863 orang terkena PHK, melonjak hingga 36% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Situasi pemburukan sektor manufaktur yang terkontraksi hingga dua bulan beruntun, di tengah permintaan yang melemah dan deflasi empat bulan berturut-turut, menjadi sederet bukti bahwa ada pelemahan perekonomian yang membutuhkan respon kebijakan.
Tingkat bunga kredit yang bertahan tinggi membuat beban pengeluaran orang Indonesia untuk membayar cicilan pinjaman ke bank, termasuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), makin besar ketika harga-harga barang kebutuhan sehari-hari juga masih naik, terlihat dari hasil Survei Konsumen yang digelar oleh Bank Indonesia terakhir.
Kini, dengan BI rate mulai diturunkan, ada harapan itu bisa berdampak pada beban cicilan pinjaman yang lebih ringan terbantu penurunan tingkat bunga kredit di bank. Sejauh ini, yang terlihat di pasar uang antar bank, suku bunga pinjaman memang mulai bergerak turun. Tingkat bunga JIBOR-1M turun ke 6,65% dari tadinya 6,90%. Sementara bunga IndONIA yang menjadi acuan tingkat bunga pasar uang tenor semalam (overnight), juga turun ke 6,18% dari tadinya sempat menyentuh 6,49%.