Tassia Sipahutar - Bloomberg News
Bloomberg, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mengatakan ada perubahan signifikan pada kepemilikan saham para pemegang saham utama sejak pencatatan sahamnya di Oktober 2023, meski jumlahnya tidak signifikan. Tanggapan ini disampaikan setelah FTSE Russell menyebut konsentrasi kepemilikan saham sebagai alasan penghapusan indeksnya.
BREN telah mempublikasikan informasi kepemilikan sahamnya, termasuk kepemilikan saham dari empat pemegang saham terbesarnya, kepada bursa pada saat penawaran saham perdananya, demikian disampaikan dalam pernyataannya pada Minggu (22/9/2024) malam.
Empat pemegang saham mayoritas memegang sekitar 96% saham per 19 September, dibandingkan dengan 97% yang dinyatakan dalam prospektus IPO BREN.
Penjelasan ini muncul setelah pengumuman FTSE Russell bahwa grup perusahaan Indonesia ini akan dihapus dari indeksnya sehari setelah tanggal masuk yang telah diantisipasi sebelumnya, yang mendorong penurunan saham sebesar 20% pada Jumat (20/9/2024).
FTSE Russel menyebut "konsentrasi pemegang saham yang tinggi" untuk perusahaan tenaga panas bumi senilai US$78 miliar ini. Sebanyak 11,7% sahamnya dimiliki oleh publik per 19 September, menurut pernyataan itu, mengutip data harian Kustodian Sentral Efek Indonesia.
"Perusahaan akan terus memantau kepatuhan terhadap aturan free float yang ditetapkan bursa," kata BREN.
Produsen tenaga panas bumi ini dijadwalkan untuk ditambahkan ke dalam seri FTSE Global All Cap Index dan indikator-indikator yang terkait ketika perdagangan dimulai pada Senin (23/9/2024). Saham ini akan dihapus mulai Selasa (24/9/2024), menurut pernyataan FTSE.
Saham BREN melonjak lebih dari 1.400% sejak IPO hingga mencapai rekor tertinggi yang dicapai awal bulan ini. Sahamnya bergerak liar di awal tahun ini setelah masuk ke dalam daftar pantauan bursa untuk perusahaan-perusahaan yang bergejolak dan bermasalah.
(bbn)