Sudah Membusuk & Tak Ada Luka pada 7 Jenazah
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Jakarta, Agung Priambodo mengatakan, kondisi tubuh mayat tersebut sudah membusuk. Mereka ditemukan berdekatan.
"(Kondisi) begitu membusuk. Masih deket (posisi penemuan antarkorban)," ujarnya kepada wartawan.
Menurut pemeriksaan luar yang dilakukan setelah olah TKP, tidak ditemukan luka pada tubuh korban. Polisi masih melakukan pendalaman. Ketujuh mayat tersebut telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diautopsi.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Audy Joize Oroh menyatakan, "dari hasil identifikasi awal tidak ditemukan luka."
"Masih kami dalami, itu nanti hasil visum yang bisa menjelaskan itu. Kalau dari visual kita tidak menemukan adanya luka. Masih dalam proses identifikasi di RS Polri," imbuhnya.
Ada Sajam di TKP
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan pihaknya menemukan sejumlah senjata tajam (sajam) yang diduga terkait dengan ketujuh jasad tersebut.
Karyoto menjelaskan bahwa ketujuh mayat di Kali Bekasi tersebut bukan warga sekitar. Diduga mereka merupakan warga Bantargebang.
"Yang jelas anak-anak ini bukan warga sekitar sini, Bantargebang, saya nggak tahu jaraknya, sekitar 2 km, yang dipertanyakan kenapa pukul 03.00 adik-adik ini masih di sini. Secara pribadi saya prihatin," ucapnya.
Diduga Korban Ceburkan Diri Hindari Patroli Polisi
Karyoto menduga tujuh remaja yang ditemukan tewas di Kali Bekasi menceburkan diri karena takut adanya patroli polisi. Dia mengatakan pihaknya melibatkan Propam Polri dan Kompolnas untuk mengusut kasus tersebut.
"Menurut informasi sekilas adalah bahwa ini adalah salah satu yang menjadi kemarin malam itu yang sudah bisa diambil keterangan memang mereka menceburkan diri ke sungai karena adanya ketakutan, ketakutan adanya patroli yang lewat atau yang menegur, menegurnya sejauh mana ini sedang kami dalami oleh Propam," ujar Karyoto kepada wartawan.
Karyoto mengatakan, memang ada kegiatan patroli polisi di kawasan Jatiasih pada Sabtu (21/9/2024) pukul 03.00 WIB. Petugas yang berpatroli itu kemudian menemukan sekelompok anak muda sedang berkumpul di lokasi.
"Saya katakan patroli tidak salah karena memang patroli ini pukul 03.00 WIB. Jika orang normal dalam keadaan jam-jam segitu tentunya sedang istirahat," ujarnya.
Berdasarkan keterangan saksi, dilakukan pembubaran terhadap sekelompok anak muda itu. Pihak polisi mengamankan 15 orang, tiga di antaranya jadi tersangka karena membawa sajam.
Kendati demikian, ia menegaskan, hingga kini pihaknya belum bisa menyimpulkan terkait peristiwa itu lantaran sedang mengumpulkan beragam keterangan.
(red/ros)