Al Jazeera mengutuk aksi itu dan mengatakan tidak akan mundur oleh aksi yang bertujuan membungkam liputan terhadap operasi Israel di Jalur Gaza dan tempat lain.
"Al Jazeera menolak aksi tekanan dan tuduhan tak berdasar pihak berwenang Israel untuk membenarkan penggerebakan ilegak ini," tulis stasiun itu di unggahan lewat X.
Media penyiaran ini mengatakan pihaknya "menegaskan kembali komitmen untuk terus melaporkan perang di Gaza dan pendudukan wilayah Palestina dan peningkatan ketegangan di kawasan."
Komite Perlindungan Wartawan (CPJ) yang berbasis di New York mengatakan "sangat prihatin" dengan tindakan Israel ini.
"Langkah Israel mesensor Al Jazeera mencabuk hak masyarakat untuk mendapat informasi tentan perang yang sudah mengubah hidup begitu banyak orang di kawasan," kata Carlos Martinez de la Serna, direktur program CPJ.
(bbn)