Aksi jual massal (sell-off) terjadi secara mendadak dan mencapai US$ 175 juta (Rp 2,59 triliun) untuk posisi beli (long).
“Ini adalah klasik, sebuah reaksi pasar yang struktural,” ujar Vetle Lunde, Analis Senior di K33 Research.
Indikator ekonomi di Amerika Serikat (AS) menunjukkan krisis di sejumlah bank daerah akan membuat bank sentral mengendurkan pengetatan moneter. Inflasi AS melambat bulan lalu, tetap sepertinya belum cukup untuk membuat bank sentral berbalik arah. Lagipula, pekerja AS mendapatkan kenaikan upah yang di atas inflasi.
Namun, sentimen kenaikan suku bunga sepertinya tidak akan menghentikan reli pasar kripto. Fadi Aboualfa, Kepala Riset di Copper, menyebut ada praktik funding rate. Investor yang memasang posisi long memberikan sedikit dana (fee) kepada yang berada di posisi jual (short), yang merupakan pertanda bullish.
“Dari yang saya ketahui setelah berbicara dengan beberapa hedge fund, banyak yang masih mengalokasikan di Bitcoin. Kita belum melihat ada perubahan fundamental,” katanya dalam keterangan melalui surat elektronik.
(bbn)