Logo Bloomberg Technoz

Investor Asing Getol Belanja, Rupiah Bisa Makin Perkasa

Tim Riset Bloomberg Technoz
23 September 2024 07:20

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan pasar spot, memulai pekan ini. Momentum arus beli dana asing ke pasar surat utang dan saham, mungkin masih berlanjut dan memberikan dorongan bagi penguatan nilai tukar lebih lanjut.

Sinyal dari pasar offshore menunjukkan, penguatan rupiah bisa berlanjut. Kontrak rupiah NDF baik NDF-1M maupun NDF-1W, sama-sama menyentuh level terkuat sejak Agustus 2023 pada penutupan pekan lalu masing-masing di Rp15.179/US$ dan Rp15.164/US$, yang  mencerminkan penguatan 0,17% dan 0,22%. Penguatan rupiah NDF terjadi ketika indeks dolar AS masih stabil di kisaran 100,72. 

Pergerakan rupiah NDF seringkali mencerminkan irama yang akan berlangsung di pasar spot. Pada penutupan pekan lalu, nilai rupiah di pasar spot ada di Rp15.150/US$, lebih kuat dibanding rupiah NDF.

Pada pembukaan pasar Asia pagi ini, berdasarkan data realtime Bloomberg, pergerakan valuta di kawasan masih bervariasi. Won Korea dibuka stabil, menguat tipis 0,08%. Sedangkan yuan offshore sedikit melemah, baht naik tipis, dolar Singapura melemah sedikit.

Berbagai hal itu memberi sinyal, rupiah masih memiliki peluang menguat hari ini didukung momentum arus beli pemodal asing di pasar dan sinyal di pasar offshore. Akan tetapi, ruang penguatan rupiah kemungkinan akan tertahan di Rp15.000/US$. Bila arus beli pemodal asing makin membesar, penguatan nilai rupiah hingga di bawah Rp15.000/US$ akan terbuka lebar.

Asing borong obligasi