Richard Henderson - Bloomberg News
Bloomberg - Bursa saham Asia kemungkinan bergerak mendatar hari ini. Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis sementara indeks volatilitas turun ke level terendah dalam lebih dari setahun.
Kontrak futures indeks saham acuan di Jepang dan Australia sedikit melemah, sementara Hong Kong menguat tipis.
Mood pasar yang sedang berhati-hati membuat indeks volatilitas (VIX) berada di titik terendah sejak 2021. Sedangkan pengukuran dari Bank of America terhadap volatilitas saham, suku bunga, mata uang, dan komoditas berada di level terendah sejak awal 2022.
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 2 tahun, yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga, naik 5 basis poin (bps) ke level tertinggi dalam sebulan.
Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) dalam laporan bulanan Beige Book menyebut bahwa ekonomi AS “sedikit berubah” tetapi mulai menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Pasar memperkirakan The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan bulan depan.
Laporan keuangan emiten di Wall Street agak variatif (mixed). Tesla Inc gagal mencapai laba bersih sesuai ekspektasi, sementara International Business Machines Corp dan Morgan Stanley berada di atas proyeksi.
Di Asia, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co akan merilis laporan keuangan. Analis memperkirakan perseroan akan membukukan laporan keuangan yang lemah.
Perbankan di China diperkirakan tetap menahan suku bunga pinjaman, setelah Bank Sentral melakukan hal yang sama.
Di pasar lain, dolar AS bergerak stabil setelah kemarin menguat. Harga Bitcoin turun ke bawah US$ 30.000.
Harga minyak melemah, sementara harga emas turun ke bawah US$ 2.000/ons.
(bbn)