Logo Bloomberg Technoz

Nikel Cs Menang Banyak, Harga Diramal Naik 40% Akibat La Niña

Dovana Hasiana
22 September 2024 20:30

Seorang pekerja memegang sepotong Bessemer matte di pabrik peleburan./Bloomberg-Cole Burston
Seorang pekerja memegang sepotong Bessemer matte di pabrik peleburan./Bloomberg-Cole Burston

Bloomberg Technoz, Jakarta Analis energi dari Asosiasi Pengamat Energi Indonesia (APEI) Ali Ahmudi Achyak memproyeksikan fenomena La Niña bisa menyebabkan penurunan produksi dan kenaikan harga komoditas tambang, seperti nikel, dalam kisaran 20% hingga 40% dari kondisi normal.

Namun, kondisi penurunan produksi dan kenaikan harga nikel tersebut bergantung pada intensitas dan durasi La Niña. Jika intensitas tinggi dan waktunya lama, kata Ali, pastinya berdampak besar, demikian juga sebaliknya. 

"Jika berkaca pada beberapa peristiwa La Niña yang pernah ada, maka dampak terhadap penurunan produksi dan kenaikan harga bisa pada range 20℅—40℅ dari kondisi normal," ujar Ali kepada Bloomberg Technoz, dikutip Minggu (22/9/2024).

Nikel ditutup menguat 1,08% menjadi US$16.510/ton di London Metal Exchange (LME) pada Jumat, sedangkan tembaga melemah 0,40% menjadi US$9.476,50/ton.

Ali menggarisbawahi fenomena alam La Niña yang biasanya diikuti oleh munculnya bencana alam seperti banjir, tanah longsor, badai, dan lain-lain. Nantinya, hal tersebut akan sangat memengaruhi produksi sektor pertambangan, termasuk tembaga, nikel, dan lain-lain, karena munculnya gangguan di lokasi tambang.