Logo Bloomberg Technoz

Namun, Bisman menggarisbawahi kenaikan harga tersebut juga terjadi seiring dengan peningkatan permintaan tembaga.

Secara umum, Bisman mengatakan, kenaikan permintaan global disebabkan kebutuhan industri yang beberapa waktu terakhir ini mengalami peningkatan, misalnya industri otomotif, konstruksi, elektronik dan beberapa yang lain.

"Prospek tembaga hingga akhir tahun potensi kenaikan dan harga bagus karena memang tren industri lagi naik terutama China yang sangat berpengaruh," ujarnya.

Ali juge berpendapat saat ini harga tembaga cenderung terus mengalami kenaikan yang dipengaruhi oleh peningkatan stimulus di China sebagai negara konsumen terbesar tembaga.

Dengan demikian, Ali memproyeksikan tren kenaikan harga akan berlanjut karena peningkatan permintaan dan sekaligus adanya potensi penurunan pasokan karena pengaruh La Niña.

Sebelumnya, Goldman Sachs bahkan baru saja menaikkan proyeksi harga mereka terhadap logam tembaga tahun ini menjadi US$12.000/ton, dipicu risiko yang makin nyata akan terjadinya kelangkaan pasokan komoditas tersebut.

Outlook harga tembaga dari Goldman naik US$2.000 atau 20% dari estimasi awal senilai US$10.000/ton.

Operasi pertambangan di Indonesia dan Australia diramal akan mengalami gangguan terparah, jika fenomena cuaca La Niña yang diiringi banjir dan hujan lebat terjadi pada akhir tahun ini.

Berdasarkan data pembaruan Juli 2024 dari Pusat Prediksi Iklim AS (CPC), La Niña diperkirakan berkembang selama Agustus—Oktober 2024 dengan probabilitas sebesar 70% dan dapat bertahan hingga akhir 2024—awal 2025, dengan prakiraan yang menunjukkan peluang kelanjutan sebesar 79% hingga November—Januari.

Sementara itu, dampak pasti La Niña masih belum pasti dan bergantung pada intensitas dan durasinya pada pengujung 2024. Akan tetapi, potensi dampak negatifnya rawan mendisrupsi prospek pasar logam dan industri pertambangan global untuk periode 2024—2025.

“Gangguan cuaca yang terkait dengan La Niña kemungkinan akan menimbulkan risiko penurunan prospek pertambangan regional serta menimbulkan volatilitas di seluruh pasar logam,” papar tim peneliti BMI —lengan riset Fitch Solutions— dalam laporannya, dikutip Senin (12/8/2024).

(dov/wdh)

No more pages