Laporan ini memang bisa membuat The Fed mengendurkan pengetatan moneter, tetapi risiko akan penurunan permintaan membuat pasar minyak bergejolak.
“Pasar berfokus kepada prospek permintaan, dan laporan ini tidak menghapus kekhawatiran bahwa permintaan masih lemah. Angka-angkanya sebenarnya tidak buruk, tetapi tidak cukup bagus untuk membuat trader bisa tidur nyenyak,” kata Rebecca Babin, Senior Energy Trader di CIBC Private Weath.
Di AS, inventori minyak turun 4,6 juta barel pekan lalu. Permintaan secara umum meningkat, tetapi “tidak seperti yang diinginkan” ujar Emily Ashford, Executive Director di Energy Research. Permintaan BBM turun, sementara konsumsi minyak diesel stagnan saja.
Meski melemah, harga minyak masih naik dibandingkan level terendah yang dicapai Maret lalu karena guncangan di sektor perbankan. Pengumuman OPEC+ mengenai pengurangan produksi dan penurunan pasokan dari Irak membuat harga minyak kembali ke kisaran US$ 80/barel.
(bbn)