Sujata Rao - Bloomberg News
Bloomberg - Indeks saham acuan di bursa Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis pada perdagangan hari ini. Investor masih menantikan gelombang berikutnya dari laporan keuangan emiten dan mencari petunjuk soal arah kebijakan moneter The Federal Reserve/The Fed.
Pada Kamis (20/4/2023) dini hari waktu Indonesia, indeks S&P 500 di Wall Street ditutup melemah tipis hampir flat di 0,01%. Kemudian Dow Jones Industrial Average melemah 0,23% dan Nasdaq 100 terpangkas 0,02%.
Indeks volatilitas berada di posisi terendah sejak November 2021, di bawah 16.
Jelang penutupan perdagangan, harga saham Tesla Inc jatuh karena laba bersih kuartal I-2023 yang di bawah ekspektasi. Sedangkan harga saham International Business Machines Corp menguat setelah laba bersih yang di atas estimasi dan pendapatan tahunan yang searah dengan proyeksi.
Harga saham Morgan Stanley usai perseroan melaporkan kinerja unit wealth management melampaui ekspektasi meski secara umum laba bersih turun. Harga saha, Western Alliance Bancorp naik setelah laba bersih yang di atas estimasi dan kondisi Dana Pihak Ketiga (DPK) sudah pulih.
Ekonomi AS stagnan dalam beberapa pekan terakhir, di mana rekrutmen pegawai dan inflasi melambat serta akses kredit menyempit. Demikian laporan The Fed dalam Beige Book edisi terbaru. Ini memburuk dibanding laporan terakhir yang menyebut ekonomi AS tetap berdaya tahan meski ada keraguan pada tahun ini.
“Manajer portofolio mencoba mengurangi risiko karena kekhawatiran tidak ada kabar baik setelah pengetatan kebijakan moneter. Di sisi laporan keuangan, perusahaan kehilangan daya tawar untuk menentukan harga sehingga margin mengecil,” kata Andrew Pease, Head of Investment Strategy di Russel Investments Ltd.
Imgal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 2 tahun, yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga, melampaui 4,2%. Dolar AS pun menguat.
Sementara harga Bitcon turun ke bawah US$ 30.000. Harga minyak juga turun, demikian pula emas yang kini berada di bawah US$ 2.000/ons.
(bbn)