"kita lagi mengutamakan pengembangan proyeknya dulu supaya nanti pas IPO udah lebih berisi," ujar dia.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga sebelumnya mengatakan pemerintah memang tengah mengkaji sejumlah perusahaan pelat merah untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).
Selain MIND ID, ada juga PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney, hingga PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelindo).
Arya mengatakan, untuk melaksanakan hal itu, Kementeriannya perlu mempersiapkan berbagai perhitungan nilai ekonomisnya, termasuk peluang momentum pasar berdasarkan lini bisnisnya.
Dia mencontohkan kasus yang terjadi kepada PT Pertamina Hulu Energi (PHE), entitas usaha PT Pertamina (Persero), yang belakangan batal melaksanakan IPO pada 2023. Penundaan IPO PHE itu dilakukan lantaran masih belum adanya kecocokan bisnis dengan momentum pasar.
"Tidak bisa juga dipaksakan. [IPO] itu harus memang yang benar-benar [matang persiapannya]," tutur Arya.
Bursa Efek Indonesia (BEI) sendiri sebelumnya berharap terdapat perusahaan BUMN yang menggelar IPO.
"Tunggu, wait and see pada pemerintahan baru. Tapi kami harapkan mungkin tahun depan ada BUMN atau anak BUMN yang akan IPO," ujar Direktur Utama BEI Iman Rachman, baru-baru ini.
(ibn/frg)