Logo Bloomberg Technoz

Meski demikian, penelitian terbaru menunjukkan bahwa stevia juga memiliki potensi melindungi ginjal. Sebuah studi klinis tahun 2018 menemukan bahwa suplemen stevia dapat membantu mengurangi kadar kreatinin, asam urat, gula darah, dan mikroalbumin pada pasien dengan penyakit ginjal kronis.

b. Gangguan Sistem Pencernaan

Banyak produk stevia di pasaran yang mengandung tambahan gula alkohol, yang dapat memicu gejala gastrointestinal jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Beberapa gejala yang mungkin timbul meliputi:

  • Mual

  • Muntah

  • Gangguan pencernaan

  • Kram perut

  • Kembung

Meskipun penelitian pada manusia masih terbatas, studi pada hewan dan laboratorium menunjukkan bahwa stevia dapat meningkatkan keragaman bakteri baik di usus besar serta membantu mengurangi peradangan.

c. Tekanan Darah Rendah

Stevia juga dikenal sebagai vasodilator, yang berarti bahwa ia dapat melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Ini bisa menjadi manfaat bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi, tetapi berisiko bagi individu dengan tekanan darah rendah. Oleh karena itu, bagi mereka yang mengonsumsi obat penurun tekanan darah atau yang memiliki tekanan darah rendah, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memasukkan stevia dalam pola makan sehari-hari.

d. Gangguan Hormon dan Sistem Endokrin

Glikosida steviol memiliki struktur molekul yang mirip dengan steroid, yang dapat berpotensi mempengaruhi produksi hormon. Sebuah penelitian pada tahun 2016 menemukan bahwa paparan glikosida steviol pada sel sperma manusia dapat meningkatkan produksi hormon progesteron. Walau demikian, diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia untuk memahami dampak jangka panjang konsumsi stevia terhadap sistem hormonal.

Bagaimana Cara Aman Mengonsumsi Stevia?

Untuk meminimalkan risiko efek samping, berikut beberapa tips yang dapat membantu:

  1. Batasi Konsumsi: Hindari konsumsi stevia dalam jumlah besar setiap hari. Seimbangkan dengan sumber pemanis alami lainnya seperti madu atau gula kelapa.

  2. Perhatikan Bahan Tambahan: Pilih produk stevia murni tanpa tambahan gula alkohol atau bahan pengisi lainnya yang dapat memicu gangguan pencernaan.

  3. Konsultasi dengan Dokter: Jika Anda memiliki kondisi medis seperti tekanan darah rendah, penyakit ginjal, atau gangguan hormonal, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan stevia secara rutin.

  4. Pantau Reaksi Tubuh: Perhatikan reaksi tubuh Anda setelah mengonsumsi stevia, terutama jika muncul gejala seperti mual, kram perut, atau pusing. Jika mengalami gejala ini, pertimbangkan untuk mengurangi atau menghentikan konsumsi.

Stevia adalah alternatif pemanis alami yang menjanjikan dengan berbagai manfaat kesehatan, terutama dalam mengurangi asupan kalori dan gula. Namun, penggunaan stevia yang berlebihan dapat membawa risiko tertentu, termasuk kerusakan ginjal, gangguan pencernaan, tekanan darah rendah, dan gangguan hormon. Penting untuk mengonsumsinya dengan bijak dan memperhatikan respons tubuh terhadap pemanis ini.

Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan sebelum menambahkan stevia ke dalam diet harian, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu. Dengan penggunaan yang tepat, stevia dapat menjadi pemanis alami yang aman dan bermanfaat bagi kesehatan.

(seo/red)

No more pages