Logo Bloomberg Technoz

Ini Efek Samping Stevia, Pemanis Rendah Kalori Pengganti Gula

Referensi
21 September 2024 13:30

Gula kristal putih./Bloomberg-Prakash Singh
Gula kristal putih./Bloomberg-Prakash Singh

Bloomberg Technoz, Jakarta - Stevia adalah pemanis alami tanpa kalori yang berasal dari glikosida steviol, senyawa yang diekstrak dari daun tanaman Stevia rebaudiana. Banyak orang kini memilih stevia sebagai pengganti gula untuk mengurangi asupan kalori. 

Dengan manis yang 200-300 kali lebih kuat dari gula putih, stevia telah digunakan selama berabad-abad. Namun, di balik manfaatnya, terdapat potensi risiko dan efek samping jika dikonsumsi secara berlebihan dan dalam jangka panjang. Apa saja risiko dan efek samping penggunaan stevia?

Apa Itu Stevia?

Stevia adalah pemanis alami yang semakin populer sebagai alternatif gula. Dengan rasa yang jauh lebih manis daripada gula biasa, stevia digunakan sebagai pengganti yang sehat. Menurut berbagai sumber, stevia tidak hanya membantu menurunkan asupan kalori tetapi juga mendukung pengelolaan kadar gula darah, menjadikannya pilihan favorit bagi mereka yang mengidap diabetes.

Namun, meski stevia menawarkan manfaat kesehatan, penggunaannya yang berlebihan dapat memicu beberapa efek samping. Ini terutama berlaku bagi mereka yang sudah memiliki kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, penting untuk memahami potensi risiko yang mungkin timbul.

Risiko dan Efek Samping Konsumsi Stevia

a. Kerusakan Ginjal

Salah satu kekhawatiran utama terkait konsumsi stevia adalah potensi kerusakan ginjal. Stevia dikenal sebagai diuretik alami yang dapat mempercepat pengeluaran air dan elektrolit dari tubuh melalui urine. Ginjal, sebagai organ yang bertanggung jawab menyaring darah dan memproduksi urine, dapat terpengaruh jika stevia dikonsumsi dalam jangka panjang.