Logo Bloomberg Technoz

Massa udara basah juga merupakan faktor yang memicu hujan. Adanya penguapan dan tingkat kelembaban udara yang tinggi menjadi penyebabnya.

  • Curah Hujan Meningkat

Arah datang angin merupakan salah satu hal yang menyebabkan curah hujan mengalami peningkatan. Pada sisi pegunungan atau gunung yang posisinya menghadap arah datang angin lembab (windward side), tingkat curah hujan akan sangat tinggi.

  • Pertumbuhan Awan Hujan

Peluang terjadinya hujan akan meningkat akibat adanya pertumbuhan awan hujan. Awan hujan akan muncul jika dipicu oleh pola cuaca yang berjalan secara tidak normal seperti udara yang lembab, suhu tinggi, dan angin kencang.

Metode yang Digunakan Untuk Memperkirakan Musim Hujan

 Metode untuk menentukan awal musim hujan berbeda-beda di berbagai tempat. Terdapat 5 metode yang secara garis besar digunakan untuk menentukan awal musim hujan, yaitu:

1. Menggunakan data angin saja, dengan meninjau perubahan mendadak angin baratan yang terjadi secara bersamaan dengan awal mula periode musim tertentu.

2. Menggunakan data hujan saja, jika terjadi hujan harian secara berurutan di beberapa tempat dengan akumulasi tertentu. 

3. Kombinasi Data Angin dan Hujan, dengan melihat kombinasi data hujan dan keberadaan angin baratan di beberapa tempat dengan akumulasi tertentu.

4. Memakai pantauan kombinasi antara angin baratan dan Outgoing Longwave Radiation (OLR).

5.Menggunakan tutupan awal dengan melihat jumlah tutupan awal yang lebih tinggi daripada kriteria.

Prediksi BMKG

BMKG sendiri telah memprediksi sejumlah wilayah RI yang memiliki intensitas curah hujan tinggi atau tidak normal, yang menyebabkan hidrometeorologi, atau suatu fenomena bencana alam atau proses merusak yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi).

Plt. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, puncak musim hujan tersebut akan terjadi di Indonesia wilayah bagian barat pada November - Desember 2024.

Dwikorita mengatakan, wilayah yang akan mengalami puncak musim hujan pada November-Desember 2024 adalah sebanyak 303 Zona Musim atau 43,4% dari total Zona Musim yang meliputi Pulau Sumatera, pesisir selatan Jawa, dan Kalimantan.

"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi selama musim hujan," ujar Dwikorita dalam keterangannya.

(dec/spt)

No more pages