Logo Bloomberg Technoz

Peluncuran yang dibatalkan tersebut terjadi pada peringatan satu tahun kegagalan Rocket Lab, di mana roket Electron dan muatannya hilang sesaat setelah lepas landas. Kegagalan tahun 2023 tersebut menyebabkan perusahaan menghentikan seluruh armadanya selama tiga bulan untuk menyelidiki kecelakaan itu.

Meskipun mengalami penghentian sementara itu, Rocket Lab meluncurkan sepuluh kali pada tahun 2023, menjadikannya peringkat kedua dalam hal frekuensi peluncuran di antara penyedia layanan AS, setelah SpaceX.

Didirikan di Selandia Baru oleh CEO Peter Beck, Rocket Lab telah berhasil melakukan 11 misi orbital tahun ini. Namun, perusahaan tersebut masih jauh tertinggal dari SpaceX, yang telah melakukan sekitar 90 misi.

Saham Rocket Lab yang diperdagangkan di Nasdaq naik 35% tahun ini.

Perusahaan tersebut bulan ini mempekerjakan mantan eksekutif Rivian Automotive Inc., Frank Klein, sebagai chief operations officer yang baru, bertaruh bahwa keahlian dalam manufaktur mobil akan berperan penting di industri luar angkasa.

(bbn)

No more pages