Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) naik hari ini. Kenaikan yang membawa harga emas Antam menyentuh rekor baru.
Pada Sabtu (21/9/2024), emas Antam dibanderol Rp 1.455.000/gram. Melonjak Rp 12.000 dibandingkan hari sebelumnya dan menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.
Sementara harga pembelian kembali (buyback) oleh Antam ada di Rp 1.295.000/gram. Naik Rp 10.000 dibandingkan posisi kemarin.
Harga emas Antam terangkat seiring perkembangan harga emas dunia. Kemarin, harga emas dunia ditutup di US$ 2.621,59/troy ons. Melonjak 1,33% dari hari sebelumnya dan menjadi rekor harga tertinggi sepanjang sejarah.
Harga emas benar-benar diuntungkan dengan langkah pelonggaran moneter, terutama yang ditempuh bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve. Pekan ini, Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan kolega sepakat untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75-5%. Ini menjadi penurunan pertama dalam 4 tahun terakhir.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.
Ekspektasi bahwa The Fed belum selesai dengan pemotongan suku bunga membawa harga emas melonjak tahun ini. Sepanjang 2024, harga sang logam mulia sudah meroket sekitar 26%.
“Sepertinya harga emas masih akan bergerak ke atas. Dolar AS melemah, suku bunga bergerak turun, dan ada ketidakpastian geopolitik. Ini semua membuat emas menjadi atraktif bagi investor,” kata Matt Miskin dari John Hancock Investment Management, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Goldman Sachs memperkirakan harga emas bisa naik ke US$ 2.700/troy ons pada awal tahun depan. Sementara Citigroup lebih berani dengan memperkirakan harga emas bisa merangsek ke US$ 3.000/troy ons pada pertengahan 2025.
(aji)