Usai masa pemeliharaan sistem selesai, platform kripto dengan fitur proof of reserve ini, berkoordinasi dengan berbagai lembaga negara terkait, Bappebti, OJK, BSSN serta Cyber Mabes Bareskrim Polri.
“Indodax kini telah memulihkan penuh operasionalnya dengan standar keamanan yang lebih tinggi, memastikan pengalaman trading yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna,” terang Oscar.
Berdasarkan catatan cadangan aset Indodax total Rp11,5 triliun, terdiri dari 4.806,34 Bitcoin, 36.915,47 Ethereum, dan aset lain senilai Rp5,9 triliun.
Selama periode down diketahui terdapat beberapa pertanyaan dari trader anggota Indodax, kapan pemeliharaan bisa selesai. Namun perusahaan memastikan tidak ada tanda kepanikan. “Indodax tetap stabil, baik dari segi operasional maupun likuiditas,” papar dia. “Tidak ada penarikan dana besar-besaran.”
Oscar menegaskan bahwa insiden keamanan atau upaya peretasan biasa terjadi di platform perdagangan kripto di seluruh dunia. Namun perusahaan menyatakan pemulihan yang dilakukannya terbilang cepat.
(wep)