Logo Bloomberg Technoz

Investor Borong Obligasi & SRBI, Rupiah Cetak Pekan Terbaik

Ruisa Khoiriyah
20 September 2024 15:40

Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah sejengkal lagi mencetak kinerja mingguan terbaik sejak Januari dengan penguatan hampir 2%, disulut reli harga surat utang negara yang makin melaju seiring dimulainya siklus penurunan suku bunga global.

Rupiah hari ini sempat menyentuh level terkuat di Rp15.080/US$ dalam perdagangan intraday, mencerminkan penguatan mingguan 2,1% sebelum akhirnya memperkecil kenaikan menjadi sebesar 1,62% week-to-date di Rp15.150/US$ jelang berakhirnya perdagangan pekan ini. Level penutupan rupiah itu menjadi yang terkuat sejak 1 Agustus 2023.

Penguatan rupiah terutama didukung oleh arus beli yang masif di pasar surat berharga negara (SBN). Yield atau tingkat imbal hasil SBN berdenominasi rupiah, INDOGB, di semua tenor hari ini kompak turun hingga double digit.

Data Bloomberg mencatat, INDOGB-2Y yang paling sensitif dengan bunga acuan, terpapas hingga 17,6 bps imbal hasilnya ke 6,06%. Sedangkan tenor acuan 10Y turun 12,3 bps ke 6,39%, level terendah setahun terakhir. Disusul oleh tenor 3Y dan 5Y masing-masing turun imbal hasilnya 9,6 bps dan 8,1 bps.

"Pasar mungkin akan berlanjut menyukai rupiah, akan tetapi mungkin akan lebih berhati-hati ketika level psikologis Rp15.000/US$ tertembus," kata Jeffrey Zhang, Strategist di Credit Agricole CIB, dilansir oleh Bloomberg.

Bunga SRBI terendah