Bloomberg Technoz, Jakarta - Hari Perdamaian Internasional yang diperingati setiap 21 September, menjadi momentum penting bagi masyarakat global. Hari ini bukan sekadar perayaan, namun seruan untuk memperkuat solidaritas dan membangun dunia yang lebih damai dan berkelanjutan.

Dalam artikel ini, akan dibahas lebih dalam tentang sejarah Hari Perdamaian Internasional serta tema yang diusung pada tahun 2024.

Hari Perdamaian Internasional pertama kali ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1981. Hari ini dimaksudkan sebagai momen refleksi bagi seluruh umat manusia untuk berkomitmen pada perdamaian di atas segala perbedaan. Peringatan ini juga menjadi panggilan untuk melawan ketidakadilan, mengurangi dampak perubahan iklim, serta memperjuangkan hak asasi manusia di seluruh dunia.

Dua dekade setelah penetapan pertamanya, pada tahun 2001, Majelis Umum PBB memperluas makna Hari Perdamaian Internasional dengan menetapkan 21 September sebagai periode tanpa kekerasan dan gencatan senjata. Dengan demikian, Hari Perdamaian tidak hanya menjadi simbolis, namun juga momentum konkret bagi masyarakat dunia untuk menghentikan konflik dan menyelesaikan masalah melalui dialog.

Makna Budaya Damai dalam Konteks Global

Perdamaian bukanlah sekadar tidak adanya perang. PBB, melalui berbagai deklarasi dan program aksinya, menekankan bahwa perdamaian adalah proses dinamis dan partisipatif. Proses ini mengharuskan setiap individu, komunitas, dan bangsa untuk berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan konflik dengan dialog yang terbuka dan kerja sama.