Lifting Minyak Tahun Pertama Prabowo Dipatok 605 Ribu Barel
Dovana Hasiana
20 September 2024 13:10
Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) resmi menetapkan produksi siap jual atau lifting minyak pada tahun pertama pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming raka sebesar 605.000 barel per hari atau barrel oil per day (BOPD).
Target lifting minyak tersebut mengalami penurunan dan merupakan yang terendah sejak 2020. Dilansir melalui situs resmi, target lifting minyak memang terus mengalami penurunan sejak mencapai 755 ribu BOPD pada APBN 2020.
Namun, berdasarkan laporan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi pada 2020, pemerintah memutuskan untuk mengoreksi lifting minyak sebanyak 2 kali, yakni direvisi menjadi 735.000 BOPD dan kemudian kembali direvisi menjadi 705.000 BOPD.
“Penurunan produksi maupun lifting migas selain dari adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar [PSBB] juga disebabkan adanya permasalahan pada instrumen fasilitas produksi yang butuh perawatan, penurunan performa sumur-sumur eksisting, penurunan penyerapan pembeli serta high inventory di PT Badak LNG,” sebagaimana dikutip melalui laporan bertajuk Statistik Minyak dan Gas Bumi 2020, dikutip Jumat (20/9/2024).
Pada APBN 2021, target lifting minyak mengalami penurunan menjadi 705.000 BOPD. Target tersebut kembali mengalami penurunan menjadi 703.000 BOPD pada APBN 2022.