Malaysia Incar Investasi China untuk Proyek Kereta Cepat
News
20 September 2024 12:10
Niluksi Koswanage - Bloomberg News
Bloomberg, Raja Malaysia, Sultan Ibrahim Iskandar, berencana mencari pendanaan dari investor China untuk proyek kereta cepat senilai miliaran dolar yang menghubungkan Malaysia dan Singapura. Menurut sumber yang meminta anonimitas, Sultan Ibrahim mengincar investasi dari perusahaan milik negara China.
Kunjungan resmi selama empat hari oleh Presiden Xi Jinping, yang dimulai pada Kamis (19/09/2024), bertujuan untuk memperdalam hubungan strategis kedua negara. Delegasi Sultan Ibrahim mencakup perwakilan dari YTL Corp, salah satu dari tiga kelompok yang masuk daftar pendek untuk proyek tersebut. CEO YTL, Francis Yeoh, menyatakan ketertarikan perusahaan dalam proyek ini, meskipun tidak mengonfirmasi partisipasinya dalam proses penawaran.
Sultan Ibrahim telah lama mendukung pengembangan jalur kereta api, yang dihidupkan kembali oleh pemerintahan Perdana Menteri Anwar Ibrahim tahun lalu dengan catatan bahwa proyek tersebut tidak akan didanai oleh uang pajak. Dalam wawancara dengan Straits Times pada bulan Desember, Sultan menyatakan bahwa konsorsium swasta dapat mendanai dan mengoperasikan proyek ini selama 30 tahun sebelum mengembalikannya kepada pemerintah Malaysia.
Hingga kini, Istana Nasional Malaysia, Kementerian Luar Negeri China, dan YTL Corp belum memberikan tanggapan terkait permintaan komentar. Kementerian Perhubungan Malaysia juga belum menanggapi. Kementerian Luar Negeri Malaysia menyatakan bahwa kunjungan ini mencerminkan hubungan yang kuat antara Malaysia dan China.