Logo Bloomberg Technoz

Dibutuhkan akselerasi, kecepatan, dan semangat lebih untuk mencapai target PIN Polio secara keseluruhan. Karena itu, pelaksanaan PIN Polio dosis 1 dan 2 di 33 provinsi diperpanjang hingga 23 September 2024.

“Puskesmas harus melakukan pemetaan desa/kelurahan yang belum mencapai target dan menyusun strategi untuk pencapaian target,” ucap dr. Prima.

dr. Prima juga meminta petugas puskesmas melakukan sweeping dan mengoptimalkan supervisi untuk memastikan setiap anak mendapatkan dua dosis imunisasi polio tambahan.

“Apresiasi bagi seluruh jajaran dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kabupaten/kota, dan Puskesmas yang telah bekerja keras dalam melaksanakan PIN Polio putaran 1 dan 2,” tutur dr. Prima.

Upaya penting lainnya adalah meningkatkan komunikasi dan advokasi kepada para pemangku kepentingan terkait (stakeholder) untuk mendapatkan dukungan dalam menjangkau sasaran di sisa waktu pelaksanaan PIN ini. Optimalisasi penjangkauan harus melibatkan perangkat daerah setempat, kader, tokoh agama/adat, relawan PMI/Poltekkes, serta TNI dan POLRI.

Diketahui, penyakit polio dapat menyebabkan dampak serius pada kesehatan, salah satunya kelumpuhan permanen. Namun, penyakit ini dapat dicegah melalui imunisasi polio lengkap.

Imunisasi polio yang termasuk dalam program nasional terdiri dari dua jenis vaksin, yaitu vaksin polio tetes atau Oral Polio Vaccine (OPV) yang diberikan dalam 4 dosis, dan vaksin polio suntik atau Inactivated Polio Vaccine (IPV) yang diberikan dalam 2 dosis. Keduanya aman dan memberikan kekebalan optimal.

Hingga saat ini, kasus polio masih dilaporkan terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Aceh (Pidie, Aceh Utara, Bireuen), Purwakarta, Klaten, Sampang, Pamekasan, Pandeglang, Mimika, Nduga, dan Asmat 

(dec/spt)

No more pages