Logo Bloomberg Technoz

Kasus DBD di Indonesia Tertinggi, Perlu Pencegahan Lebih Efektif

Ruisa Khoiriyah
20 September 2024 10:30

Petugas kesehatan melakukan perawatan pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Tamansari, Jumat (26/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto).
Petugas kesehatan melakukan perawatan pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Tamansari, Jumat (26/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto).

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia masih menjadi salah satu yang terbesar di dunia sejauh ini, menyiratkan perlunya dukungan lebih besar dalam pemberantasan demi mencegah kasus infeksi dan memenuhi target nol kematian pada 2030.

Data Kementerian Kesehatan terakhir mencatat, sampai pekan ke-36 tahun ini sudah terjadi 190.561 kasus DBD dengan angka kematian menembus 1.141 kasus. Kasus DBD tersebut meningkat tajam hingga 66% dengan lonjakan total kematian akibat virus dengue mencapai 27,6%, dibanding tahun sebelumnya.

Kasus kematian akibat virus dengue di Indonesia yang makin tinggi itu, bahkan 'menyumbang' lebih dari sepertiga jumlah kematian karena DBD di dunia.

Data World Health Organization (WHO) terakhir mencatat, terjadi lebih dari 3.000 kematian di seluruh dunia akibat serangan virus dengue dengan total kasus infeksi mencapai 7,6 juta kasus. Indonesia keluar sebagai salah satu negara dengan prevalensi DBD tertinggi saat ini.

"Melihat peningkatan kasus yang terjadi dari tahun 2023 sampai dengan 2024 saat ini, menunjukkan perlunya langkah pencegahan yang lebih efektif dan inovatif," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam pernyataannya, Kamis (19/9/2024).