Penyedia layanan transportasi online dan e-commerce di Indonesia ini akhirnya memutuskan untuk tidak menerbitkan surat utang karena khawatir hal tersebut akan mengirimkan pesan yang konfliktual dan bisa dipahami salah oleh para investor.
Pihak GoTo telah menyampaikan kepada para investor bahwa kas dan setara kas sebesar Rp29 triliun (atau setara US$2 miliar) pada akhir tahun 2022, "Cukup untuk mencapai arus kas operasional yang positif tanpa tambahan pendanaan eksternal."
Juru bicara GoTo menolak berkomentar mengenai penggalangan dana tersebut. Namun dia mengatakan bahwa perusahaan telah membuat kemajuan menuju profitabilitas. PAG juga menolak berkomentar, sementara BlackRock tidak menanggapi permintaan konfirmasi.
Kesepakatan yang gagal ini menandai perubahan yang tidak biasa bagi GoTo yang sebagian besar bergantung pada investasi eksternal untuk mendanai operasinya yang merugi.
Setelah menikmati modal murah selama bertahun-tahun, GoTo - dan perusahaan internet di Asia Tenggara lainnya, Grab Holdings Ltd. dan Sea Ltd. - sedang menyeimbangkan efek dari mengambil utang di era kenaikan suku bunga. Grab pada bulan Maret mengatakan bahwa mereka telah membayar lebih dahulu utang sebesar $600 juta sebelum jatuh tempo pada tahun 2026. Sementara Sea membeli kembali sekitar $ 800 juta surat utang senior yang dapat dikonversi yang akan jatuh tempo pada tahun 2026.
Seperti perusahaan-perusahaan sejenis di kawasan regional, GoTo tengah berusaha meyakinkan para investor akan potensi keuntungannya setelah sahamnya turun lebih dari 70% sejak penawaran saham perdananya di Jakarta tahun lalu.
Dibentuk melalui merger antara penyedia layanan transportasi online Gojek dan perusahaan e-commerce Tokopedia, perusahaan ini memangkas 600 pekerjaan bulan lalu, menambah 1.300 posisi yang akan dihilangkan pada tahun 2022.
Menurut GoTo, pengurangan tersebut membantu menurunkan biaya tetap bulanan sekitar 20% pada Januari dan Februari tahun ini, dan juga memangkas pengeluaran pemasaran. Pada bulan Februari, perusahaan ini memajukan target profitabilitasnya selama setahun.
Pengurangan biaya ini mengurangi tekanan pada keuangan GoTo, dengan kas yang sekarang ditetapkan untuk bertahan selama 10-12 kuartal, kata Nathan Naidu, seorang analis di Bloomberg Intelligence. Hal ini meningkat dari lima kuartal sebelumnya dan dibandingkan dengan 17 kuartal di Grab dan 21 kuartal di Sea, menurut Naidu.
Berkurangnya aktivitas bakar uang yang dilakukan GoTo menunjukkan bahwa perusahaan memiliki jalur potensial untuk menjadi berkelanjutan tanpa perlu pendanaan eksternal, kata Mark Goodridge, seorang analis di Morgan Stanley dalam catatan 20 Maret lalu.
(bbn)