Toru Fujioka - Bloomberg News

Bloomberg, Bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan dewan direksi yang berakhir pada Jumat (20/09/2024). Hal ini membuat para trader mengawasi petunjuk apa pun mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga akhir tahun ini.

Sebanyak 53 ekonom yang disurvei memperkirakan biaya pinjaman akan tetap pada 0,25% pada akhir pertemuan yang digelar selama dua hari tersebut. Mereka akan mengawasi dengan ketat bagaimana bank berkomunikasi mengenai kemungkinan arah kebijakannya setelah pesan BOJ menuai kritik menyusul kenaikan suku bunga dan sinyal kebijakan hawkish pada bulan Juli. Hal ini dianggap membantu memicu penurunan besar-besaran di pasar keuangan global.

Gubernur Kazuo Ueda dan dewannya telah menegaskan dalam serangkaian pidato baru-baru ini bahwa mereka bertujuan menaikkan suku bunga lebih lanjut jika inflasi sesuai dengan proyeksi bank. Pada saat yang sama, enam dari sembilan anggota dewan yang berbicara sejak pertemuan Juli, termasuk Ueda, telah menekankan perlunya memantau pasar keuangan yang masih dianggap tidak stabil, sebagai tanda bahwa mereka tidak berencana mengambil tindakan minggu ini.

Setelah September, prospek kebijakan menjadi agak kabur, karena pandangan di antara pengamat BOJ terbagi. Dengan bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) akhirnya bergabung dengan sebagian besar rekan-rekannya dalam beralih ke pemotongan suku bunga pada Rabu (18/09/2024), momentum untuk siklus pelonggaran global semakin meningkat.