Potensi penguatan altcoin mulai terlihat dari pergerakan harga ETH yang telah menembus level psikologis US$2.000 mencapai US$2.100 setelah melakukan Shanghai Upgrade.
Sebagai gambaran, kesuksesan Shanghai Upgrade yang memungkinkan validator menarik ETH yang telah mereka kunci membuat pasar bereaksi positif dengan tercerminnya kenaikan harga ETH.
“Peningkatan kinerja ETH juga telah mengurangi sedikit dominasi Bitcoin di pasar aset kripto. Menurut data TradingView, tingkat dominasi Bitcoin atau Bitcoin Dominance (BTC.D) naik hingga setinggi 49,06% pada Rabu pagi (13/4/2023) sebelum turun ke 46,90% pada Selasa (18/4/2023). Terakhir kali metrik BTC.D berada di sekitar level 49% terjadi pada Juli 2021, sekitar 21 bulan lalu,” ujar Panji.
Sedangkan, Dominasi ETH atau Ethereum Dominance (ETH.D) melonjak dari 19,30% menjadi 19,87% pada Kamis (13/4/2023) atau tepatnya setelah Shanghai Upgrade. Pada Selasa (18/4/2023) ETH.D masih terpantau terus menanjak naik hingga 20,45%, menandai level tertinggi dalam satu bulan.
Dengan demikian, Bitcoin dominance dapat memberikan gambaran tentang seberapa kuat posisi Bitcoin di pasar aset kripto. Semakin tinggi persentase Bitcoin dominance, semakin besar pengaruhnya terhadap pasar secara keseluruhan.
“Ketika Bitcoin dominance tinggi maka altcoin cenderung mengalami penurunan harga. Sebaliknya, ketika Bitcoin dominance rendah maka altcoin cenderung mengalami pertumbuhan harga yang lebih kuat atau dikenal sebagai alt season,” paparnya.
Namun Panji mengingatkan, Bitcoin dominance bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi harga aset kripto. Ada berbagai faktor lain yang dapat mempengaruhi pasar seperti sentimen investor, regulasi pemerintah, adopsi teknologi, dan lain-lain.
“Namun, dengan memperhatikan Bitcoin dominance dapat memberikan gambaran bagi investor dan trader yang ingin memahami dinamika pasar aset kripto,” jelasnya.
Faktor makro seperti kebijakan kenaikan suku bunga yang dipengaruhi oleh inflasi, dan potensi perkembangan regulasi industri aset kripto Amerika Serikat akan terus membayangi kelanjutan harga aset kripto.
Pekan depan investor juga akan mencermati rilis data Biro Analisis Ekonomi Amerika Serikat (BEA) pada Jumat (28/4/2023) tentang angka Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE). Data ini menjadi salah satu indikator utama yang digunakan oleh FOMC saat mempertimbangkan tingkat suku bunga selanjutnya dalam Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 2-3 Mei 2023 mendatang.
(fad)