Bloomberg Technoz, Jakarta - Kalangan fintech lending berniat melakukan negosiasi ulang dengan perbankan setelah Bank Indonesia menurunkan BI Rate 25bps menjadi 6%.
Salah satu pelaku usaha fintech tersebut adalah PT Berdayakan Usaha Indonesia atau yang dikenal sebagai Batumbu. Fintech ini mendapatkan pinjaman dari perbankan sebesar 90% dari seluruh modal pendanaan. Adapun sisanya atau 10% merupakan modal dari kalangan individu maupun institusi non perbankan.
"Terima kasih atas penurunan bunga, kami akan melakukan negosiasi ulang ke perbankan untuk bunga," ujar Presiden Direktur Batumbu Tan Glant Saputrahadi, Kamis (19/9/2024).
Kemarin siang, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6%, suku bunga Deposit Facility menjadi sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility menjadi sebesar 6,75%.
Sementara itu pada dini hari tadi Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Fed menurunkan menurunkan suku bunga 50bps ke kisaran 4,75% hingga 5%. The Fed juga menyiratkan penurunan suku bunga akan berlanjut. Hal ini tentunya membuka peluang BI juga bisa menurunkan suku bunga pada Rapat Dewan Gubernur berikutnya.
Batumbu saat ini memiliki sejumlah mitra perbankan untuk pendanaan, termasuk di antaranya BCA Digital, Bank Victoria, Bank Raya, Hibank, Bank Ganesha, Bank JTrust, Bank Mandi, Bank CIMB Niaga, dan Maybank Indonesia. Terakhir, Batumbu mendapatkan kredit channeling senilai Rp1 triliun dari Maybank Indonesia.
Sejak berdiri hingga Agustus 2024, Batumbu telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp41,6 triliun. Adapun penyaluran pinjaman selama 2024 mencapai Rp12,7 triliun dengan outstanding senilai Rp3,16 triliun pada akhir Agustus 2024.
(ibn/dba)