Jumlah korban jiwa akhirnya terkonfirmasi hari ini, Rabu (19/4/2023), setelah pemerintah Beijing menggelar jumpa pers. Investasi awal menunjukkan kebakaran disebabkan oleh pekerjaan pembangunan, dan kepolisian menahan 12 orang termasuk kepala rumah sakit.
“Saya mengucapkan duka mendalam bagi para korban dan keluarganya. Saya juga meminta maaf kepada warga kota,” kata Li Zongrong, Wakil Direktur Distrik Fengtai.
Komunikasi seputar kejadian ini memantik kemarahan warga. Tidak adanya laporan resmi hingga berjam-jam setelah kejadian membuat foto dan potongan video kebakaran beredar luas di Weibo (jejaring sosial mirip Twitter) dan aplikasi perpesanan WeChat.
Seorang pengguna mengunggah pasien mencoba keluar dari bangunan dengan menggunakan seprai yang disambung-sambung.
Gambar-gambar tersebut dengan cepat terhapus. Malam harinya, Xinhua melaporkan berita hanya dalam beberapa kalimat, menyatakan bahwa pemadam kebakaran baru mengetahui kebakaran pada pukul 12:57 waktu setempat dan berhasil dipadamkan pada pukul 13:33.
Xinhua awalnya melaporkan jumlah korban jiwa sebanyak 21 orang dan 71 pasien lainnya dievakuasi.
Panggilan telepon ke rumah sakit tidak terjawab, sedangkan situs rumah sakit dan perusahaan induknya Beijing Changfeng Hospital Co tidak bisa diakses.
China Securities Co, broker yang menangani perseroan di National Equities Exchange dan Quotations, tidak bisa melakukan kontak dengan personel di perseroan setelah insiden.
Sulit Dimengerti
“Ini sangat sulit dimengerti,” tulis seorang pengguna Freeweibo.com yang unggahannya dihapus.
“Rumah sakit memiliki manajemen keselamatan yang baik, juga langkah-langkah pencegahan. Beijing juga adalah kota besar. Bagaimana bisa terjadi kebakaran dalam skala sebesar ini dan menyebabkan banyak kematian,” lanjutnya.
Hu Xijin, mantan pemimpin redaksi Global Times yang dibekingi Partai Komunis China, juga tidak lepas dari sensor. Unggahan Hu di Weibo meminta otoritas untuk “percaya kepada publik” mengenai informasi soal insiden tersebut. Hu juga mengkritik soal dihapusnya unggahan-unggahan lain.
Namun unggahan Hu pun ternyata dihapus.
Unggahan Hu berikutnya di Weibo yang menunjukkan syok akibat kebakaran itu dan meminta informasi lebih lanjut masih bertahan.
Selasa malam, pembatasan informasi sepertinya sudah lebih longgar. Media pemerintah mulai menerbitkan laporan mengenai kebakaran pada pukul 21:00.
(bbn)