Logo Bloomberg Technoz

Jawa Oversupply Listrik, 2 PLTU Baru di Suralaya Dicap Mubazir

Dovana Hasiana
19 September 2024 12:50

Asap keluar dari cerobong PLTU Suralaya di Merak, Cilegon, Banten, Rabu (30/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Asap keluar dari cerobong PLTU Suralaya di Merak, Cilegon, Banten, Rabu (30/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta Kalangan ekonom menyoroti isu pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 9 dan 10 yang berada di kawasan Suralaya, Cilegon, Banten yang bakal beroperasi pada saat Jawa masih mengalami kelebihan pasok (oversupply) listrik.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan operasional 2 PLTU itu nantinya justru berpotensi menjadi beban baru bagi pembayaran subsidi dan dana kompensasi yang diberikan kepada PT PLN (Persero).

Kenapa harus buat PLTU baru atau beroperasi PLTU baru di saat Jawa masih menghadapi oversupply listrik? Jadi artinya ini merupakan proyek yang mubazir di tengah oversupply listrik. Kalau mau, dipensiunkan dulu PLTU batu bara, digantikan dengan energi terbarukan,” ujar Bhima kepada Bloomberg Technoz, dikutip Kamis (19/9/2024).

Sekadar catatan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan terdapat kondisi oversupply listrik di Jawa-Bali sebesar 4 gigawatt (GW). 

Pembangkit Listrik PLN (Dok web.pln.co.id)

Dengan demikian, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu mengatakan Kementerian ESDM memutuskan untuk mengundur sejumlah rencana commercial operation date (COD) pembangkit untuk mengurangi beban take or pay (ToP) yang harus ditanggung oleh PLN.