Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga saham empat bank besar kompak menguat seiring dengan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia edisi September 2024, yang memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 Bps menjadi 6%.

Kenaikan keempat saham bank besar tersebut searah dengan Indeks Harga Saham Gabungan yang semakin tinggi. Hingga jeda Sesi I perdagangan saham di Kamis 19 September, IHSG melesat 68,28 poin atau setara dengan penguatan 0,87% ke level 7.897,42.

Saham BBRI pada Kamis 19 September (Bloomberg)

Seperti diketahui, BI mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur periode September 2024. Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat memutuskan untuk memangkas BI Rate 25 Basis poin menjadi 6%,

Analis Bloomberg Intelligence Sarah Jane Mahmud dalam catatannya menilai, pendapatan bunga bersih bank-bank terbesar di Indonesia diperkirakan akan meningkat ke kisaran belasan persen setelah Bank Sentral memangkas suku bunga acuan.

“Dengan kemungkinan penyesuaian suku bunga simpanan yang lebih cepat dibandingkan pinjaman, margin bank dapat meningkat, dipimpin oleh Bank BRI karena kemampuannya yang lebih besar untuk menyesuaikan suku bunga simpanan, dan proporsi pinjaman dengan suku bunga tetap yang lebih tinggi,” terang Sarah dalam riset terbaru.

Bank BRI juga kemungkinan akan mempertahankan keunggulan marginnya di kisaran 8,1% pada tahun penuh 2024, didorong oleh permintaan yang kuat untuk pinjaman mikro dengan imbal hasil lebih tinggi.

Hingga jeda Sesi I, sehari setelah pengumuman suku bunga acuan, berikut pergerakan harga saham empat bank besar berdasarkan data Bloomberg.

  1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat 2,81% ke level Rp5.500/saham
  2. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terbang 2,19% ke level Rp5.825/saham
  3. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) lompat 2,11% ke level Rp10.850/saham
  4. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melesat 0,68% ke level Rp7.450/saham

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 17–18 September 2024 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 Basis poin menjadi 6%, suku bunga Deposit Facility menjadi sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility menjadi sebesar 6,75%.

Sejatinya, konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg memperkirakan suku bunga acuan masih akan ditahan. Hasil konsensus Bloomberg dari 36 prediksi yang dikumpulkan, menghasilkan median perkiraan 'Hold' untuk BI Rate.

Namun, suara pasar tidak bulat, tidak aklamasi, ada dissenting opinion. Sebanyak 10 Ekonom/ Analis yang disurvei memprediksi BI akan menggunting suku bunga acuan sebanyak 25 Bps.

Pada kesempatan yang sama, BI akan terus mencermati ruang pemangkasan suku bunga sesuai dengan perkiraan inflasi yang tetap rendah, nilai tukar rupiah yang stabil dan cenderung menguat. Untuk RDG bulan depan, Perry menegaskan Bank Sentral akan menakar lagi dengan data yang baru.

“Kini, bank sentral bisa lebih fokus pada situasi ekonomi domestik dalam meramu kebijakan moneter,” kata Khoon Go, Head of Asia Research di ANZ Banking Group.

Gubernur BI dalam pengumuman kebijakan suku bunga acuan pada siang kemarin, menyatakan, BI kini bisa lebih menyeimbangkan kebijakan moneter yang selama ini lebih condong untuk menjaga stabilitas moneter. “Sebelumnya (Kebijakan) lebih pro stabilitas (Rupiah). Sekarang sudah seimbang antara stabilitas dan pertumbuhan (Ekonomi),” jelas Perry.

(fad)

No more pages