Logo Bloomberg Technoz

Dia tetap berharap perbankan secara umum sudah mulai bisa menyesuaikan target-targetnya sehingga transmisi kebijakan moneter tersebut dapat disesuaikan dalam waktu yang lebih cepat dibanding perkiraan.

“Harapannya dengan langkah bank umum untuk menurunkan suku bunga pinjaman sebesar 25 basispoin (bos) atau setidaknya berada di kisaran tersebut akan mendorong suku bunga pinjaman lebih murah sehingga dampaknya kemudian bisa ke pinjaman yang bisa diakses lebih murah,” pungkasnya.

Ekonom senior dan associate faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto menilai keputusan BI memangkas suku bunga acuan atau BI Rate dapat menopang penguatan ekonomi di tengah data-data perekonomian domestik yang melambat.

Menurut dia, hal ini merupakan keputusan yang berani, taktis, dan antisipatif untuk membantah indikasi pelemahan ekonomi.

Dia menjelaskan ini tercermin dengan terjadinya deflasi selama 4 bulan beruntun, industri manufaktur yang lesu, indeks kepercayaan konsumen dan pebisnis yang menurun, dan angka pengangguran yang terus mengalami kenaikan.

“Dengan penurunan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 6% yang dinilai tepat waktu dan tepat tujuan, diharapkan akan memberikan efek ke penyesuaian suku bunga perbankan yang pada gilirannya akan menaikkan permintaan kredit sehingga perekonomian kembali pulih dan membaik di masa transisi pemerintahan ini,” kata Ryan dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (19/9/2024).

Ryan juga menilai keputusan tersebut diambil tepat waktu karena inflasi sudah berada di rentang target BI, serta nilai tukar rupiah yang relatif stabil akhir-akhir ini.

Apabila beberapa indikator ini terjaga, ke depannya terdapat ruang bagi BI untuk memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 bps di sisa tahun ini.

“Semoga “jamu manis” dari RDG BI ini betul-betul mampu tertransmisi secara efektif dalam penurunan suku bunga perbankan dan non-perbankan serta mendongkrak permintaan kredit atau pinjaman,” terangnya.

(lav)

No more pages