"Itu sudah kita lakukan bertahap. Maka untuk keperluan tahun depan tidak setinggi tahun ini mungkin, makanya agak lebih melandai."
Sepanjang tahun ini, UNTR sendiri telah menganggarkan belanja modal sekitar Rp21 triliun.
Secara terperinci, mayoritas gelontoran modal tersebut rencananya akan digunakan untuk perbaikan dan mengganti aset alat berat di lini bisnis pertambangan, dengan porsi 70% atau sekitar Rp15,8 triliun.
Sementara sisanya, akan digunakan perbaikan fasilitas-fasilitas di lini bisnis distribusi alat berat, di tambang batu bara dan di tambang emas.
Adapun hingga Juli 2024, UNTR telah mencatat produksi batu bara mencapai 83,7 juta ton, atau naik 18% secara tahunan. UNTR mematok target produksi hingga akhir tahun mencapai 144 juta ton.
Sementara itu, total penjualan batu bara tercatat mencapai 8,5 juta ton, yang mencerminkan kenaikan 17% secara tahunan. UNTR menargetkan penjualan sepanjang tahun ini sebesar 12,9 juta ton.
Kemudian, UNTR juga telah menjual emas sebanyak 128 ribu troy ons hingga Juli tahun ini, dengan target penjualan emas sebesar 235 ribu troy ons sepanjang 2024.
(ibn/dhf)
