Jana Randow dan Mark Schroers - Bloomberg News
Bloomberg, Bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) memulai langkah berani dengan memangkas suku bunga, dan bertekad untuk tidak tertinggal dalam upaya pelonggaran kebijakan. Langkah ini kini memengaruhi arah kebijakan ekonomi negara-negara lain di seluruh dunia.
Di Eropa dan negara-negara maju lainnya, di mana para pejabat biasanya menyatakan bahwa keputusan Washington tidak berdampak langsung pada kebijakan mereka, muncul sedikit ketenangan dalam pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang menegaskan bahwa ekonomi AS masih dalam kondisi baik.
Bagi negara-negara berkembang, pemotongan suku bunga sebesar setengah poin persentase oleh The Fed meringankan tekanan pada nilai tukar yang telah terkena dampak dari suku bunga tinggi di AS selama beberapa dekade. Ini memberi ruang bagi negara-negara tersebut untuk menyesuaikan suku bunga mereka, seperti yang dilakukan Indonesia dengan pemotongan mengejutkan sebelum The Fed bertindak.
Powell dan rekan-rekannya menghadapi risiko membuat publik khawatir bahwa resesi semakin dekat dengan pemotongan suku bunga yang lebih besar dari perkiraan. Namun, Powell meyakinkan bahwa kesabaran The Fed untuk tidak segera bertindak sebelumnya telah menghasilkan keuntungan. Inflasi yang sempat melonjak ke level tertinggi sejak 1980-an kini sudah mulai teratasi.