Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Dibuka Stabil Kala Valuta Asia Kompak Melemah

Tim Riset Bloomberg Technoz
19 September 2024 09:15

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah dibuka stagnan di awal transaksi pasar spot pagi ini, pasca keputusan historis Federal Reserve memangkas bunga acuan 50 bps diumumkan dini hari tadi.

Stagnasi rupiah berlangsung di tengah pelemahan yang melanda mata uang Asia lain pagi ini. Won Korea Selatan dan ringgit Malaysia menjadi mata uang Asia dengan pelemahan terdalam, turun nilainya masing-masing 0,75% dan 0,72%. Disusul oleh yuan Tiongkok (0,32%), dolar Singapura (0,31%), baht (0,31%), peso (0,21%), dong Vietnam (0,14%).

Dibanding mata uang kawasan, pelemahan rupiah lebih kecil, cuma 0,05% ke level Rp15.348/US$. Pada 10 menit perdagangan, rupiah bangkit menguat ke level Rp15.332/US$, naik 9 poin dibanding posisi penutupan kemarin.

Tekanan pelemahan mata uang Asia pagi ini berlangsung ketika indeks dolar AS yang tadi malam sempat merosot tajam pasca putusan pemangkasan Fed fund rate diumumkan, pagi ini kembali bangkit ke kisaran 101,35.

Para pelaku pasar sepertinya masih membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna kesimpulan utama keputusan The Fed yang telah lama ditunggu itu. Yield Treasury, surat utang AS, tadi malam cenderung stagnan namun akhirnya terkoreksi harganya. Yield UST naik dan berlanjut naik pagi ini di mana tenor 10Y naik 8,5 bps ke 3,73%, sedang 2Y naik 4,6 bps jadi 3,65% dan tenor panjang 30Y naik 8 bps ke 4,03%.