Pada kesempatan yang sama, BI akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga kebijakan sesuai dengan perkiraan inflasi yang tetap rendah, nilai tukar rupiah yang stabil dan cenderung menguat. Untuk RDG bulan depan, Perry menegaskan Bank Sentral akan menakar lagi dengan data yang baru.

Pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Sentral mendorong saham-saham rate-sensitive, terutama saham properti– real estate, dan bank, juga termasuk otomotif, yaitu saham Astra (ASII). Ketiga sektoral saham ini akan diuntungkan saat suku bunga lebih rendah.

Berikut 10 saham dengan angka net buy tertinggi yang paling jadi incaran akumulasi oleh investor asing selama perdagangan Rabu (18/9/2024):

1. PT Astra International Tbk (ASII) Rp253,1 miliar
2. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp231,52 miliar
3. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp136,38 miliar
4. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp98,36 miliar
5. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp78,36 miliar
6. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp68,78 miliar
7. PT Bank Jago Tbk (ARTO) Rp46,44 miliar
8. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Rp43,67 miliar
9. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Rp27,78 miliar
10. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) Rp26 miliar

Sedangkan, investor asing mencatat net sell yang masif pada saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencapai Rp166,03 miliar. Sejalan dengan aksi jual di pasar, saham ADRO melemah 2,93% ke posisi Rp3.650/saham.

Berikut 10 saham dengan angka net sell tertinggi oleh investor asing selama perdagangan kemarin, Rabu (18/9/2024):

1. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Rp166,03 miliar
2. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp27,29 miliar
3. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) Rp19,47 miliar
4. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Rp18,95 miliar
5. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp17,17 miliar
6. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) Rp16,35 miliar
7. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Rp15,07 miliar
8. PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp13,83 miliar
9. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp12,52 miliar
10. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Rp9,76 miliar

(fad)