Logo Bloomberg Technoz

Pemangkasan BI Rate Beri Angin Segar, Topang Perlambatan Ekonomi

Azura Yumna Ramadani Purnama
19 September 2024 09:30

Ilustrasi Suku Bunga (Dennis A. Pratama/Bloomberg Technoz)
Ilustrasi Suku Bunga (Dennis A. Pratama/Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom menilai keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan atau BI Rate dapat menopang penguatan ekonomi di tengah data-data perekonomian domestik yang melambat.

Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Rabu (19/9/2024), bank sentral menurunkan BI Rate sebesar 25 basispoin (bps) menjadi 6%. 

Ekonom senior dan associate faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto menilai hal ini merupakan keputusan yang berani, taktis, dan antisipatif untuk membantah indikasi pelemahan ekonomi.

Menurut dia, ini tercermin dengan terjadinya deflasi selama 4 bulan beruntun, industri manufaktur yang lesu, indeks kepercayaan konsumen dan pebisnis yang menurun, dan angka pengangguran yang terus mengalami kenaikan.

“Dengan penurunan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 6% yang dinilai tepat waktu dan tepat tujuan, diharapkan akan memberikan efek ke penyesuaian suku bunga perbankan yang pada gilirannya akan menaikkan permintaan kredit sehingga perekonomian kembali pulih dan membaik di masa transisi pemerintahan ini,” kata Ryan dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (19/9/2024).