Sekitar 70% diantaranya masih didominasi oleh kendaraan hybrid electric vehicle (HEV), yang dinilai mencerminkan produksi mobil HEV besutan Astra masih diterima baik sekali oleh masyarakat Indonesia.
"Produk-produk hybrid ini harapannya tentunya akan bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas lagi," ujar Tira.
Selain itu, lanjut Tira, Astra juga optimistis masih dapat bertahan menjadi perusahaan yang dominan dalam pangsa pasar otomotif di Indonesia, yang telah berdiri setidak selama 25 tahun.
Hal tersebut dibuktikan dengan ekosistem bisnis otomotif yang cukup lengkap, yang mampu menunjang perluasan layanan kepada konsumen.
Ekosistem tersebut meliputi penjualan mobil baru maupun bekas, layanan leasing, asuransi, hingga pembiayaan yang terintegrasi, yang juga tersebar diberbagai penjuru wilayah Indonesia.
"Ini penting, karena memberikan peace of mind gitu ya, kenyamanan, ketenangan buat pemilih kendaraan. Dengan ekosistem yang ada saat ini, mereka jadi satu pintu," tutur dia.
"Kami harapkan itu akan membantu kami untuk tetap resilien di market Indonesia dan sudah terbukti alhamdulillah sudah 20 tahun lebih market share Astra di mobil itu bertahan di atas 50%."
(ibn/dhf)