1. Rekayasa Lalu Lintas Stasiun Thamrin Tahap 2A (21 September 2024—28 Februari 2025):

• Jalan M.H. Thamrin Sisi Barat (arah Kota): Arus lalu lintas di depan Gedung Kemenkomaves hingga Gedung Bank Indonesia tetap terdiri dari 3 lajur reguler dan 1 lajur campur antara kendaraan reguler dan Bus TransJakarta.
• Jalan M.H. Thamrin Sisi Timur (arah Blok M): Area konstruksi MRT akan berpindah ke sisi timur, dan lalu lintas dialihkan ke tengah jalan dengan konfigurasi 3+1.
• Simpang Jalan M.H. Thamrin—Jalan Kebon Sirih: Akses dari timur (Gondangdia) ke barat (Tanah Abang) dan sebaliknya akan dibuka kembali.
• Shelter Bus TransJakarta Bank Indonesia (sisi timur): Diipindahkan sementara mulai 21 September hingga 20 November 2024 ke depan Gedung ex-Bank Bangkok, dan selanjutnya ke depan Gedung Wisma Mandiri mulai 21 November 2024.
• Jalan Budi Kemuliaan di Simpang Bundaran Air Mancur: Pengurangan lajur akan dilakukan pada malam hari untuk pembangunan pintu masuk Stasiun Thamrin (Entrance-6).

2. Rekayasa Lalu Lintas Jl. Museum (1 September 2024—31 Juli 2025):

• Penutupan Jalan Museum akan berlangsung hingga 31 Juli 2025. Kendaraan dari Jl. Abdul Muis menuju Jl. Medan Merdeka Barat akan dialihkan melalui Jl. Budi Kemuliaan.

3. Rekayasa Lalu Lintas Jl. Majapahit (17 September 2024—30 November 2025):

• Pengurangan lajur pada Jl. Majapahit sisi utara akan dilakukan, dengan lalu lintas menjadi 2 lajur reguler dan 1 lajur campur.

Tak luput, Ahmad meminta agar para pengguna jalan dan angkutan umum untuk tetap memperhatikan rambu-rambu serta mengikuti petunjuk petugas di lapangan.

"Kami mengharapkan pengertian dan kerja sama dari masyarakat untuk terus mendukung pelaksanaan proyek ini. Selain itu, kami juga berharap para pengguna jalan dan angkutan umum agar memperhatikan rambu-rambu serta mengikuti petunjuk petugas di lapangan," ujarnya.

(prc/wdh)